| Plantae: Lumut
Tanaman secara umum sebenernya dibagi dua. Pertama, tanaman tak berpembuluh, dan tanaman berpembuluh.
Awalnya gue agak bingung juga sama maksud pembuluh disini. Eh gak tahunya, maksud dari pembuluh itu adalah floem sama xilem, yang dua-duanya adalah pembuluh pengangkut.
Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tanaman. Sedangkan xilem berfungsi mengangkut air dan unsur hara dari akar, ke daun dan batang tumbuhan.
Nah sekarang ayo bahas tumbuhan yang tak perpembuluh dulu.
Tumbuhan yang tak berpembuluh itu biasanya kita kenal dengan nama lumut, atau bryophyta.
Karena termasuk jenis tanaman tak berpembuluh, tentunya lumut gak punya xilem dan floem.
Terus, gimana caranya lumut melakukan transportasi zat?
Rupanya lumut menggunakan jaringan parenkim, yang ada pada hampir semua tumbuhan.
Jaringan ini juga disebut jaringan pemula, karena pada tumbuhan primitif tubuhnya hanya terdiri atas sel-sel parenkim.
Karena ada banyak jenis jaringan parenkim, yaitu parenkim udara, air, asimilasi, dan lain sebagainya, jadi penting banget ditekankan kalau parenkim yang digunakan lumut dalam hal ini adalah parenkim pengangkut.
Nah, parenkim pengangkut yang menghubungkan jaringan-jaringan sebelah dalam dan luar, disebut jari-jari empulur.
Ini dia jenis-jenis lumut yang sudah temukan sekarang:
LUMUT DAUN LUMUT TANDUK Gini deh, supaya pembahasan ini gak sia-sisa bagi kehidupan gue nantinya, gue tentu harus tahu kenapa bahkan lumut juga harus gue pelajari, setelah sekian banyak materi tentang kehidupan lain yang lebih penting. Pastinya, itu karena lumut punya peran yang penting bagi alam. Apa aja? Pertama, dan juga merupakan penggunaan lumut yang paling banyak adalah dalam bisnis bunga hidup untuk dekorasi rumah. Dan peran lain, yang semuanya diberi oleh lumut sphagnum, adalah pemanfaatan lumut jenis itu sebagai bahan pembalut luka pada PD II karena lumut ini sangat menyerap dan memiliki sifat antibakterial. Pembusukan lumut sphagnum juga merupakan komponen utama dari tanah gambut yang dimanfaatkan untuk bahan bakar, atau sebagai tanah tambahan untuk perkebunan, dan sebagai media dalam produksi wisky. Nah, menurut gue ini nih yang paling penting: sebagai pemadam tradisonal. Di pedesaan di Inggris, Fontinalis antipyretica digunakan untuk memadamkan api secara tradisional karena dapat ditemukan dalam jumlah besar di sungai yang tenang dan lumut ini mengandung banyak air. Keren kan? Bisa jadi alternatif pengganti selang atau ember buat ngambil air. Nah, makanya penting banget untuk lumut terus berkembangbiak supaya gak punah. Terus sebenernya gimana cara lumut untuk menghasilkan keturunan (bereproduksi)? Lumut mengalami metagenesis, yaitu pergiliran keturunan antara gametofit dan sporofit. Yang selama ini dilihat sama kebanyakan orang adalah fase gametofit, karena emang fase sporofit pada lumut cuma bertahan sebentar. Dengan kata lain, tumbuhan lumut itu sendiri adalah fase gametofitnya. Lumut pada fase gametofit.... Kayak yang diterangin pada gambar, fase sporofit (lumut berbentuk seperti cabang) menghasilkan spora. Sementara pada fase gametofit (lumut berbentuk seperti daun), yang dihasilkan adalah gamet. Apa sih spora dan gamet itu? Spora adalah alat persebaran (semacam biji) yang hanya akan tumbuh pada lingkungan tertentu (pada lumut lingkungan yang lembap). Sementara gamet adalah sel khusus untuk fertilisasi (pembuahan). Bahasa sederhananya mungkin, alat kelamin. Pada lumut, gamet jantan disebut anteridium yang menghasilkan sperma. Sementara gamet betina disebut arkegonium yang menghasilkan ovum. Nah arkegonium dan anteridium itu terdapat di bagian puncak tumbuhan lumut. Jadi prosesnya begini. Pertama, sporangium (kantung spora) akan melepaskan spora, yang nantinya akan berkecambah di tempat yang tepat, menjadi berkas-berkas (semacam akar, mungkin) bernama protonema. Lalu protonema ini akan tumbuh menjadi gametofit, dan membentuk kuncup, yang mana tiap kuncup menghasilkan tunas tegak mirip daun yang bercabang. Gametofit bertunas ini adalah cikal bakal tumbuhan lumut. Arkegonium dan anteridium akan muncul di ujung atas tunas. Anteridium yang telah masak akan melepas sperma (yang bila keadaan mendukung) akan membuahi ovum. Bagaimana sperma ini bisa sampai ke ovum? Pembuahan terjadi bila lingkungan basah. Hal ini menunjukkan bahwa sangat mungkin sperma dapat mencapai ovum melalui media air, misalnya tetesan air hujan. Bagaimanapun, bila telah terjadi pembuahan, tentu akan menghasilkan zigot. Zigot yang dimaksud disini adalah sporofit yang tidak mandiri, karena hidupnya harus disokong oleh gametofit. Sporofit akan membentuk kapsul yang disebut sporangium pada bagian ujung. Sporangium (seperti namanya) berisi spora. Dan jika keadaan mendukung, sporangium akan pecah, melepas spora, sporangium akan kering dan mati, lalu proses akan kembali berulang. Dimulai dengan adanya protonema yang tumbuh menjadi gametofit baru. Begini kira-kira skemanya... Atau yang gak lebih simpel... Dari spora sampai sebelum pembuahan adalah fase gametofit. Sementara dari zigot hingga pembentukan spora adalah fase sporofit. |